Senin, 09 November 2015

Bait Untuknya

         Hari itu tepatnya tanggal 28 oktober 2015, aku menjadi perwakilan dari kampus untuk lomba baca Puisi islami dengan tema perjuangan pemuda islam dalam rangka memperingati hari Sumpah pemuda. Puisinya disuruh ngarang sendiri hahah lucu sekali padahal aku tidak pernah ikut lomba seperti itu tapi tidak apalah aku banar-benar bangga dengan diri ini, bisa memberanikan diri melawan rasa taku woow sekali pokoknya seperti Extraordinary deh. dan ini puisinya MIRANTI KARTIKA dalam karyanya; "Pemuda harapan islam... Pemuda yang tidak pernah takut untuk melangkah Pemuda yang selalu sabar menahan amarah Pemuda yang selalu belajar kesucian dari sang cahaya. Entahlah dimana letaknya harapan itu? Aku terkejut, saat mentari menyelimuti Terasa panas seakan bara api menghampiri Apa yang sebenarnya terjadi? Mungkinkah dinding-dinding bumi sudah mulai runtuh Atau karena tuhan tidak menyertaiku? Ohh jawabnya “Pemuda” Lantas ada apa dengan pemuda? Ahh aku mengerti... Wahai engkau pemuda... Buka mata hati! Lihat! Lihat dunia yang selalu berkembang Lihat jiwa-jiwa yang tak tenang Jiwa yang gersang...
Wahai engkau jiwa... Ketahuilah antara laut dan pantai Lambungkan jiwa hingga puncak tertinggi Agar bisa menembus birunya langit Dan tak sesat dalam buaian alam semesta Harus bagaiamana? Kini dunia sudah mulai goyah Saudara seiman saling bunuh dan saling hancurkan Apa itu harapannya? Aku tidak mengerti... Oh Tuhan... Saat kaki tersendat dalam melangkah Terasa begitu berat mengemban suatu amanah Ingin rasanya pergi pulang kerumah Tetapi, engkau kuatkan dan berkata “bertahanlah” Aku percaya, aku kuat Namun, saudara seimanku bagaiamana? Tidak mungkin semuanya dibiarkan begitu saja. Bangkitlah wahai pemuda islam... Kita adalah tunas harapan penuh penantian Bergerak kedepan wujudkan cita dan impian Tenanglah kemenangan telah tuhan tetapkan". meskipun aku belum berhasil tetapi ini suatu pengalaman yang tidak akan terlupakan. waktu itu dari pagi sampai menunggu pengumuman setelah magrib, aku sama-sama dengan anak sulawesi yang kuliah disana. kita makan, shalat sampai istirahatpun sama-sama. orangnya mungil haha tetapi suaranya wow dia mendapat juara 3. entahlah, aku mengenalnya layak seperti teman lama yang sudah lama tak jumpa namun waktu mempertemukannya kembali dan pada kenyataannya kita baru kenal dan berjabat tangan saat itu pula. hangat mungil membuat rasa nyaman bersamanya dan serasa kita sesosok jiwa yang mulai mencari jati diri yang sebenarnya di tanah rantau yang baru, selamat buat prestasimu. umur panjang buat kita, see you next time sel:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar